Rabu, 19 November 2008

KERETA, sepenggal kisah.. (Part OnE)

KERETA, sepenggal kisah.. (Part OnE)

Pagi ini, sekali lagi, dari entah yang keberapa kalinya aku mengalami hal seperti ini. Terdampar di stasiun. Menanti datangnya kereta yang tak pasti.
Empat tahun sudah aku kuliah di kota Malang, membuatku semakin akrab dengan sarana transportasi yang paling panjang ini. Bisa dibilang jadi pelanggan setia kereta api Penataran (Malang – Tulungagung). Mungkin itulah yang mendorongku untuk berbagi cerita tentang kereta. Kereta...= kendaraan semua strata?? Di negeri ini segala fasilitas masih ditentukan ongkos tiketnya. Mau yang super nyaman?? Silahkan membeli tiket kelas eksekutif. Mau yang sekadar nyaman?? Yah.., kelas Bisnis cukuplah.. ato mau asal nyampe?? Kelas ekonomi ga’ masalah.., tapi konsekuensinya ga’ boleh banyak protes lo ya...(marginalisasi??)
Emang harga yang dipatok untuk kelas eksekutif lumayan wajar, sebanding dengan fasilitas yang didapat. Tapi kadang ngenes juga ngeliat (apalagi ngerasain) kalo harus merogoh kocek cukup dalam hanya untuk perjalanan Tulungagung-Malang. Sekitar 70 ribu, dari tarif awal 240-260 ribu untuk jarak tempuh Malang – Jakarta (Gambir). Kalo mo itung2an ni, Malang- Jkt kan sekitar 700-800 km tuh, trus T’agung -Mlg kan cuman 100-120 km, paling nggak kalo pake itung linear ya.. tiketnya harusnya ga’ nyampe 50 ribu.
Walo fasilitas emang jauh melesat dibanding kelas ekonomi, tapi bagi orang yg dikejar waktu alias butuh cepet nyampe, kusarankan jangan naik kereta, walo kelas eksekutif sekalipun. Karena.., di pulau Jawa ini, jalur kereta masih monorail. Satu rel sepanjang itu dipake lewat berapa kereta coba seharinya. Apalagi akhir-akhir ini kaya’nya sering banget berita Rel kereta anjlog. Walo bukan kereta yang kita tumpangi yang kena musibah, tapi kena imbasnya juga. Alamat molor nunggu rel diperbaiki ato alih jalur. Lagipula, ga ada salib2an di jalur kereta, ga’ kaya naik bus ato kendaraan darat lain yg bisa seenaknya motong jalan ato cari jalan pintas kalo kena macet. Pernah ni, aku naik kereta Mlg-Jakarta eksekutif, dengan waktu tempuh 17 jam. Molor 3-4 jam tuh. Tapi kalo cuman pengen nikmati naik kereta sambil lihat pemandangan, OK juga tuh. Betapapun terasa sangat penat rasanya duduk 17 jam lamanya. Hanya, perjalanan malam hari membuatku tak bisa melihat hijaunya sesawahan, hanya gelap dan kerlip lampu. Tapi begitu masuk senja atau fajar.., Subhanallah....., indahnya....
Special Thanks to my beloved Bro,
yg dah bayarin tiket keretaku PP Malang-Jakarta

Tidak ada komentar: